Bogor, Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan keterampilan bela negara di lingkungan pekerjaan, Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) kembali mengadakan Diklat Fasilitator Bela Negara bagi Pegawai di Institusi lintas Kementerian dan Lembaga hingga Asosiasi dan Organisasi masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk Fasilitator Bela Negara yang Profesional untuk meresonansi dan memberikan kesadaran bela negara sejak dini, sehingga generasi muda dapat menjadi warga negara yang tangguh dan berintegritas.
Diklat Bela Negara angkatan III ini berlangsung selama 15 hari dan diikuti oleh berbagai jabatan mulai dari Guru, Dosen, Widyaiswara, hingga pejabat struktural dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah menjalani pelatihan ini yang meliputi materi seputar bela negara dan teknik fasilitasi penyelenggaraan diklat. Selain itu, mereka juga akan melakukan kegiatan fisik dan mental yang menantang untuk meningkatkan ketahanan dan disiplin diri.
“Mengikuti Diklat Bela Negara, kami ingin membentuk generasi muda Polbangtan Bogor yang memiliki kesadaran dan keterampilan bela negara yang tinggi,” kata Rudi Hartono, salah satu peserta diklat fasilitator Bela Negara yang merupakan salah satu Dosen Kampus Polbangtan Bogor (Dibawah Kementerian Pertanian), “Selanjutnya pengalaman yang diperoleh akan ditularkan kepada mahasiswa yang kami didik, sehingga kelak menjadi warga negara yang tangguh dan berintegritas, serta mampu menjadi contoh bagi masyarakat bahkan mampu meresonansi kepada anak-anak sekolah menengah dan pertama melalui kegiatan pengabdian masyarakat dan kepramukaan.”
“Kita berharap dari lulusan polbangtan bogor akan hadir pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki visi dan misi untuk memajukan bangsa dan negara berbekal keterampilan bela negara,” tambah Rudi Hartono yang juga sebagai Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan alumni.
Dengan berbekal kecintaan terhadap tanah air, diikuti kesadaran dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara diharapkan kesetiaan terhadap negara tumbuh subur dan menunjukkan tindakan kerelaan berkorban untuk negara sebagai bukti nasionalisme.
“Jika semua generasi muda Indonesia dari sejak dini sudah disadarkan tentang pentingnya bela negara maka dapat dihasilkan generasi mendatang menjadi lebih tangguh dan berintegritas menuju generasi emas 2045” Pungkas Rudi menutup pembicaraan (D-135).












































Users Today : 20
Users Yesterday : 40
This Month : 473
This Year : 10547
Total Users : 19734
Views Today : 209
Total views : 169526
Who's Online : 1



