Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian, hingga bulan Desember 2021, mencapai 122,31% senilai Rp85,62 triliun yang melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp70 triliun. Hasil pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan capaian KUR pertanian 2020 sebesar Rp55 triliun. Tingginya pemanfaatan KUR salah satunya dipicu oleh pembelian alat dan mesin pertanian (Alsintan) oleh petani.
“Realisasi KUR sekarang karang sudah mencapai Rp85,04 triliun atau melebih dari target yang ditetapkan sebesar Rp70 triliun,” kata Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Ali Jamil, di Jakarta (2/2/2022) lalu.
Menurut Menteri Pertanian, Dr H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H. dalam kesempatannya di waktu itu menyatakan bahwa pihaknya menyadari keterbatasan anggaran pemerintah, yang tidak akan mampu sepenuhnya membiayai sektor pertanian. “Karena itu, atas capaian KUR yang sangat baik ini, kami ucapkan terima kasih kepada bapak, HIMBARA, para petani dan kepada semua pihak yang mendukung jalannya pertanian maju, mandiri dan modern,” ucapnya.
Kini, berdasarkan statistik realisasi Kredit Usaha Rakyat Sektor Pertanian Tahun 2022 (Nasional) per tanggal 4 April 2022, menyatakan bahwa progress realisasi KUR telah mencapai 32,05% senilai Rp28,8 triliun dengan 728.610 debitur dari target Rp 90 triliun, dengan realisasi KUR tertinggi berdasarkan total keseluruhan berasal dari provinsi Jawa Timur senilai Rp6,1 triliun dengan 179.748 debitur, 59,80% dari target yang ditetapkan senilai Rp10,2 triliun. Melalui pernyataan ini bisa disimpulkan bahwa untuk pencapaian sudah melebihi target untuk triwulan yang pertama di tahun 2022.
Perihal ini tentunya merupakan cerminan daripada realisasi usaha Kementerian Pertanian dalam meningkatkan serapan KUR di sektor pertanian yang dimulai sejak tahun-tahun lalu, dan tentunya sejalan dengan apa yang disampaikan Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ir. Indah Megahwati dalam kesempatannya (8/3/20) di Soreang, Bandung melalui keterangan tertulisnya bahwa Kementan akan senantiasa mendampingi petani melalui berbagai pihak seperti konsultan pembiayaan dan klinik agrobisnis, guna mempercepat penyerapan KUR.
Karena itu Ir. Indah Megahwati menyarankan agar perbankan benar-benar memberikan kebijakan yang ringan terhadap petani yang sudah masuk dalam data Kementerian Pertanian. Agar dapat memberikan Nilai Tukar Petani yang lebih sehingga mereka tidak terpaksa mengambil kredit dari tempat lain selain Perbankan Pemerintah dan Himbara.
Dan terakhir Indah Megahwati pun berharap bahwa penyerapan KUR Pertanian akan benar benar menjadi tulang punggung dalam Pemulihan Ekonomi Nasional dalam mencapai target Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah.
D101 – Kementerian Pertanian











































Users Today : 38
Users Yesterday : 29
This Month : 520
This Year : 10594
Total Users : 19781
Views Today : 325
Total views : 169925
Who's Online : 1



