Bali.- Kelor mulai menarik perhatian pasar dunia. Tantangan saat ini pasar Kelor di Eropa didominasi oleh konsumen Belanda, namun kita tak pantang menyerah, terus berupaya, dukungan penyerapan kelor Indonesia di luar negeri terus digaungkan oleh Kementerian Pertanian, ABMI, Jaringan Diaspora Indonesia Global dan KBRI di Belanda, demikian disampaikan Dedi Junaedi, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian dalam sambutannya pada acara FGD dan Business Matching Pengembangan Pasar Moringa Indonesia di Bali (03/02).
“Selain membawa amanat perdagangan ekspor, pengembangan kelor di Indonesia juga diarahkan pada peningkatan investasi khususnya dari sisi budidaya, mutu dan pascapanen. Langkah-langkah strategis kedepan perlu dirumuskan agar tanaman adipangan ini mendapatkan status sebagai sebuah tanaman unggul dan menjadi rencana strategis Kementerian Pertanian ke depan,” ujarnya.
Dedi menambahkan, Tantangan pengembangan kelor Indonesia yang utama adalah aspek perbenihan terutama varietas yang unggul yang berpengaruh terhadap produktivitas, pengembangan kebun sumber benih dan penetapan benih unggul oleh Menteri Pertanian.
“Kondisi iklim juga memegang peranan yang penting terhadap penanaman. Selain itu sistem budidaya yang baik (GAP) perlu dirumuskan dengan tepat sesuai kaidah-kaidah lingkungan, terutama pada pemanfaatan di daerah dengan tingkat polusi tinggi sebagai tanaman penghisap karbon dan berperan dalam menurunkan pemanasan global serta pemanfaatan kelor di lahan kritis untuk mengembalikan unsur hara dan massa air tanah, hingga pemanfaatan teknologi seperti ubahan kelor menjadi obat-obatan herbal, dan energi baru dan terbarukan,” ujarnya.
Pola budidaya kelor menjadi tantangan selanjutnya, Lanjut Dedi, mulai sejak penyiapan lahan, pemeliharaan tanaman, praktek panen, pasca panen, pengolahan produk (meliputi pengeringan, penepungan, pengemasan dan penyimpanan) hingga quality control terhadap mutu, sistem distribusi dan rangkaian daur berkelanjutannya setelah sampai ke konsumen.
Pada kesempatan yang berbeda, Plt Dirjen Perkebunan, Ali Jamil menyampaikan bahwa, Dengan adanya kebutuhan ekspor ditambah pemanfaatan kelor untuk kesehatan dan food grade maka budidaya kelor hingga pengolahan, standarisasi mutu dan pemasarannya perlu dilakukan secara teliti dan terukur. Untuk menuju standarisasi mutu yang baik perlu kita segera menyusun Standar Nasional Indonesia untuk Kelor.
Terkait budidaya kelor kedepan, Lanjut Ali, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mengidentifikasi luasan, produksi dan petani yang terlibat disetiap sentra pengembangan di desa-desa sehingga akan terlihat area Kawasan yang akan di intervensi untuk pengembangan kedepan.
Ali menambahkan, Juga kebutuhan dari infrastruktur dan alsintan diperlukan dalam pengembangan termasuk alat pascapanen dan pengolahan. Berbagai produk turunan kelor harus dipetakan sesuai dengan target pasar masing-masing, saat ini masih banyak kelor diolah dalam bentuk daun kering (seduhan seperti teh), minuman serbuk atau powder dan dalam bentuk olahan lanjutan untuk produk obat herbal dalam kemasan kapsul. Kedepan potensi produk kelor lainnya untuk bahan farmasi, kecantikan, aneka makanan, inovasi produk kuliner dan campuran produk lainnya memiliki peluang untuk berkembang.
“Pengembangan kelor kedepan tentunya membutuhkan sinergitas dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan baik di pusat maupun di daerah. Tentunya peran serta ABMI sebagai wadah organisasi yang beranggotakan akademisi, pelaku usaha, pembuat kebijakan, beragam komunitas, dan pelaku media ini sangat penting untuk membantu pemerintah dalam menyusun rekomendasi kebijakan pengembangan kelor kedepan,” tambahnya.
Ali menuturkan bahwa, Penyamaan langkah dibutuhkan untuk pengembangan Kelor Indonesia, Dari Budaya Lokal Menuju Bisnis Global terutama berperan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dan menjadi salah satu komponen kegiatan mendukung peran kepemimpinan Indonesia pada forum kerjasama G-20.
Adapun Kegiatan FGD dan Bussiness Matching ini dihadiri oleh para narasumber yang kompeten dalam bidangnya diantaranya narasumber yang membicarakan sisi budidaya, dampak kesehatan dan market intelligent pasar moringa di eropa khususnya Belanda dan Belgia, juga dari aspek industri tentang bagaimana peluang usaha moringa di Indonesia dan aspek panen, pascapanen serta pengolahaan skala UMKM, industri menengah dan industri besar. Beberapa narasumber adalah Prof. Dr. Sukoso (Professor of Nutrigenomic and Halal Products Univ Brawijaya, Malang) mengangkat tema tentang “Budidaya dan Standarisasi Moringa Internasional”, Jon Hendri, SP, M.Si. (Peneliti Budidaya Pertanian BPTP Jambi) mengangkat tema tentang “Budidaya Moringa dari Aspek Ilmu Tanah dan Pengalaman Penyusunan Standar Nasional Produk Kulit Kayu Manis & Inisiasi Standar Nasional Moringa”, Nuning S. Barwa (Corporate Creative and Innovation Advisor PT. Martha Tilaar) mengangkat tema tentang “Pemenuhan Spesifikasi Moringa untuk Kebutuhan Industri Kecantikan”, dan Ketua Umum ABMI mengangkat tema tentang “Peran ABMI dalam mendorong kelembagaan dan penumbuhan pelaku usaha berdaya saing komoditas Moringa Indonesia” serta Atase Pertanian Brussel, Belgia yang mengangkat tema “Potensi Pasar Moringa di Eropa”. Selain itu keynote speech dari Korfung Ekonomi dan Atase Perdagangan KBRI DenHaag, Belanda.
Pada FGD kali ini, turut dilakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama secara online dari sejumlah pelaku usaha / perusahaan / importir moringa di Belanda dengan pekebun / pelaku usaha di dalam negeri juga secara fisik (offline) antara pelaku usaha atau perusahaan dalam negeri dengan kelompok tani di beberapa daerah penghasil moringa khususnya provinsi Bali. Pada bagian akhir rangkaian kegiatan ini akan diadakan kunjungan kelokasi kebun kelor yang berada di daerah Ubud Bali, tepatnya di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Jembrana.
D101 – Kementerian Pertanian (Ditjen Perkebunan)











































Users Today : 28
Users Yesterday : 50
This Month : 560
This Year : 10634
Total Users : 19821
Views Today : 454
Total views : 170437
Who's Online : 2



