Mamuju.- Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Mamuju fasilitasi ekspor cangkang sawit sebanyak 10 ribu ton dengan nilai mencapai Rp 4 miliar tujuan Jepang.
Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono selaku otoritas Karantina Pertanian, sebelum cangkang sawit dikirim ke Jepang, pihaknya lakukan fasilitasi ekspor berupa pemeriksaan dokumen, fisik hingga perlakuan fumigasi dengan menggunakan zat kimia phospin untuk menjamin komoditas pertanian asal Sulawesi Barat (Sulbar) terbebas dari serangga hidup.
“Kami pastikan komoditas pertanian asal Sulbar terhindar dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan telah sesuai dengan persyaratan negara tujuan setelah melewati serangkaian pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pejabat Karantina Tumbuhan untuk selanjutnya dapat diterbitkan sertifikasi jaminan kesehatan, Pythosanitary Certificate (PC) demi menjaga kualitas dan peluang di pasar ekspor,” ungkap Agus saat hadiri pelepasan ekspor yang diselenggarakan oleh UPP Belang-belang, Jumat (4/2).
Menurut Agus, data yang diperoleh dari IQFAST , tercatat ekspor cangkang sawit sepanjang 2020 mencapai volume 16,7 ribu ton atau setara dengan Rp 22,9 miliar tujuan Thailand dengan frekuensi pengiriman dua kali. Sedangkan pada 2021 hanya pengiriman sampel dua kali dengan Negara tujuan baru yaitu Jepang sebanyak 15 kilogram.
Lebih lanjut Agus mengungkapkan bahwa cangkang sawit diminati di pasar mancanegara tersebut diperuntukan sebagai sumber energi biomassa terbarukan, karena Jepang perlahan mulai meninggalkan penggunaan bahan bakar fosil.
D101 – Kementerian Pertanian (Badan Karantina Pertanian)











































Users Today : 29
Users Yesterday : 50
This Month : 561
This Year : 10635
Total Users : 19822
Views Today : 534
Total views : 170517
Who's Online : 1



