Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) telah menuntaskan pembangunan Sudetan Cisangkuy (Floodway Cisangkuy) di Bandung Selatan. Pembangunan sudetan ini merupakan upaya Pemerintah mengurangi kerentanan Kawasan Bandung Selatan yang kerap tergenang banjir akibat luapan Sungai Citarum.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengendalian banjir di Kawasan Bandung Selatan menjadi salah satu Program Citarum Harum yang memerlukan sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat yang telah disepakati dalam rencana aksi yang mengatur tanggung jawab masing-masing stakeholder.
“Floodway Cisangkuy ini sudetan untuk masuk ke Sungai Citarum di hilir Dayeuhkolot yang langganan banjir. Debit banjirnya akan kita alirkan ke Floodway Cisangkuy, sehingga yang lewat Sungai Cisangkuy yang asli hanya 5 m3/detik. Ini akan mengurangi beban Sungai Citarum di Dayeuhkolot,” tutur Menteri Basuki.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja yang juga Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan, Sudetan Cisangkuy akan mengalirkan debit banjir sebesar 230 m3/detik yang semula bermuara ke Dayeuhkolot menjadi bermuara ke Pameungpeuk, sehingga dapat mengurangi lama genangan dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan sekitarnya.
Kepala BBWS Citarum Bastari mengatakan pembangunan Sudetan Cisangkuy dikerjakan dalam 2 paket, yaitu paket 1 sepanjang 3,75 km dengan anggaran sebesar Rp311,53 miliar yang berkapasitas 230 m3/detik dan paket 2 sepanjang 1,7 km dengan anggaran Rp320,43 miliar yang berkapasitas 220 m3/detik.
“Pekerjaan paket 1 dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak 2015-2020 oleh kontraktor PT Basuki Rahmanta Putra – Minarta, (KSO) dan konsultan supervisi PT Yodya Karya – PT.Bina Karya – PT Intimulya Multikencana, (KSO). Sementara Paket 2 dibangun sepanjang 1,7 Km untuk galian floodway dan 2,3 galian eksisting dengan biaya Rp320,43 miliar yang memiliki kapasitas 220 m3/detik. Pekerjaan paket 2 dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak 2015-2020 oleh kontraktor PT PP – JAKON, (KSO) dan konsultan supervisi PT. Yodya Karya – PT Bina Karya – PT Intimulya Multikencana (KSO),” ungkap Bastari. (D-304)











































Users Today : 27
Users Yesterday : 50
This Month : 559
This Year : 10633
Total Users : 19820
Views Today : 381
Total views : 170364
Who's Online : 1



