Jakarta, Kementan memastikan stok pangan saat perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 aman dan terkendali. Hal itu didasarkan pada prognosis ketersediaan dan kebutuhan pangan yang menunjukkan bahwa 11 komoditas pangan yang dipantau pemerintah dalam kondisi yang surplus.
Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Risfaheri menyampaikan, pihaknya telah mengantisipasi potensi kenaikan permintaan bahan pangan di momentum Nataru dengan melakukan pemantauan stok dan harga pangan secara berkala,
“Secara nasional stok pangan kita aman. Kita terus melakukan pemantauan agar tidak terjadi kelangkaan pasokan yang menyebabkan lonjakan harga yang tidak terkendali,” ujar Risfaheri dalam keterangan resminya
Berdasarkan prognosis pangan, Risfaheri memaparkan neraca beras mengalami surplus hingga 9,3 juta ton dengan perhitungan perkiraan ketersediaan dari produksi dalam negeri 2021 ditambah carry over tahun sebelumnya mencapai 39 juta ton. Sementara perkiraan kebutuhan dalam negeri sebesar 29,6 juta ton.
Untuk ketersediaan komoditas lainnya seperti cabai dan telur juga mencukupi dan masih surplus hingga akhir Desember 2021. Cabai besar surplus sebesar 17.000 ton, cabai rawit 14.000 ton, sementara telur ayam ras 23.000 ton.
Plt Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sarwo Edhy juga berharap kondisi pasokan pangan tetap aman dan terkendali. “Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kita berharap pandemi yang masih berlangsung ini membuat kita semakin kuat dan bertahan, terutama dengan menjaga ketersediaan pangan terutama di daerah-daerah yang masyarakatnya mayoritas merayakan Natal,” ujarnya
Selain melakukan pemantauan pasokan, Kementan juga melakukan intervensi distribusi dari daerah surplus atau kelebihan produksi ke daerah defisit maupun yang mengalami lonjakan harga. Berbagai intervensi bantuan distribusi telah dilakukan, antara lain dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga telur, jagung pakan, dan cabai.
Stabilisasi pasokan dan harga pangan juga diupayakan dengan memotong rantai pasok pangan melalui optimalisasi Pasar Mitra Tani (PMT) yang ada di seluruh Indonesia. PMT menjual bahan pangan di bawah harga pasar karena memotong rantai pasok dengan membeli produk pangan langsung dari petani atau kelompok tani atau produsen pangan lainnya. (D-135)











































Users Today : 29
Users Yesterday : 50
This Month : 561
This Year : 10635
Total Users : 19822
Views Today : 544
Total views : 170527
Who's Online : 1



